Bencana Akan Menghampirimu

So remember, Look at the Strars and not at your feet.

Hitam gelap Putih bercahaya

The wheel of Life runs.

Lautan itu Luas

There are Still many things we don't know about the World.

Jatuh bukan berarti Punah

We Fall for just a moment then get Up Again.

Berbeda Dikala Sudah Tidak Di Percaya

A single Black dot could Erase everything.

Thursday, 29 October 2020

KUIS SI PITUNG


Hai Semuanya, kali ini penulis mengadakan kuisioner untuk mengetahui wawasan kalian terhadap blog ini. Oke tidak usah berlama-lama, Langsung saja klik dibawah ini.

                                  SI PITUNG

Monday, 26 October 2020

Pembunuhan (Hello Kitty Murder) di Hong Kong



Pembunuhan Hello Kitty (Hello Kitty murder) adalah istilah yang diberikan untuk menyebut peristiwa pembunuhan yang terjadi di Hong Kong pada tahun 1999. Ketika pertama kali muncul ke ranah publik, kasus itu langsung menjadi sensasi yang mengguncang Hong Kong karena publik Hong Kong belum pernah melihat peristiwa kriminal sebrutal itu di kota mereka sendiri dalam beberapa tahun sebelum itu. Sebagai salah satu kota tersibuk di dunia, angka pembunuhan di Hong Kong sendiri termasuk rendah jika dibandingkan dengan kota-kota besar dunia lainnya.

Kasus pembunuhan Hello Kitty pertama kali mencuat ketika seorang gadis berusia 14 tahun (sebut saja namanya adalah Melody) yang juga merupakan kekasih dari Leung Wai-lun alias Gangster, salah seorang tersangka pembunuhan, melaporkan kasus itu ke polisi. Ia mengaku terpaksa melapor ke polisi karena usai peristiwa pembunuhan itu, ia terus-menerus bermimpi buruk didatangi oleh arwah gentayangan sang korban. Polisi kemudian melakukan penyelidikan di TKP & menemukan tengkorak korban yang disimpan dalam sebuah boneka putri duyung Hello Kitty raksasa. Sejak itulah kasus tersebut kemudian oleh media-media setempat disebut sebagai "pembunuhan Hello Kitty".

LATAR BELAKANG

Korban dari pembunuhan Hello Kitty adalah seorang gadis bernama Fan Man-Yee alias Ah Map (23) yang bekerja sebagai pelayan klub malam & juga PSK. Ia pertama kali bertemu dengan salah seorang calon penyiksanya, Chan Man-Lok (34), pada tahun 1997 di suatu villa. Chan saat itu dikenal sebagai salah seorang yang aktif bergelut di dunia bawah tanah sebagai mafia lokal, pedagang narkotik "ice" (metamphetamine), & lintah darat yang memiliki jaringan serta koneksi luas.

Sejak pertemuan pertama antara Ah Map dengan Chan pada tahun 1997, Chan menjadi salah satu pelanggan tetap dari Ah Map di mana keduanya sering bercinta & mengkonsumsi narkotika bersama-sama. Namun semuanya mulai berubah ketika pada tahun 1999, Ah Map mencuri dompet dari Chan yang berisi uang sebanyak $4.000. Ah Map memang akhirnya mengembalikan dompet tersebut beserta uangnya & tambahan uang $10.000. Namun sebagai seorang lintah darat, Chan merasa tidak puas & meminta tambahan uang beberapa ribu dollar lagi sebagai "bunga".


BERJALANNYA PENYIKSAAN & PEMBUNUHAN

Menurut penuturan Melody sebagai kekasih dari Leung Wai-lun alias Gangster, 3 orang yang tinggal di dalam apartemen itu melakukan penyiksaan kepada Ah Map dalam kondisi sedang mabuk narkotik "ice". Dapur dalam apartemen itu menjadi gudang senjata bagi para pelaku di mana semua peralatan dapur yang tersedia digunakan untuk menyiksa Ah Map.

Mereka biasanya menyiksa Ah Map ketika mereka sedang merasa bosan atau membutuhkan "hiburan jenis lain". Beberapa contoh penyiksaan yang diketahui adalah para pelaku membakar sedotan lalu menyundutkannya ke kulit Ah Map & meneteskan lelehan plastik yang terbakar ke kaki Ah Map hingga mengelupas. Saus cabe juga diteteskan ke lukanya & saus tiram disemprotkan ke wajahnya.

Ketika merasa bosan, para pelaku akan memukuli Ah Map dengan batang logam atau plastik, membakar kaki Ah Map dengan api, atau menyetrumnya dengan kabel bertegangan listrik. Dalam beberapa kesempatan, para pelaku memaksa Ah Map memakan kotoran manusia atau meminum air seni dari pelaku yang mengencinginya. Jika Ah Map gagal memakan atau meminumnya, para pelaku akan menyiksanya lebih keras lagi.

Ketika ditanya apakah motivasi para pelaku itu menyiksa Ah Map, Melody mengaku mereka melakukannya untuk kesenangan & kepuasan semata. Saat menyiksa Ah Map, mereka memaksa Ah Map untuk terlihat gembira atau tertawa. Jika Ah Map tidak melakukannya atau malah menunjukkan ekspresi kesakitan, mereka akan menyiksanya lebih keras lagi. Melody juga mengaku bahwa ia sebenarnya tidak membenci Ah Map, namun kadang-kadang ikut serta saat menyiksa Ah Map hanya karena ingin tahu bagaimana rasanya menyiksa orang lain.



Saat sedang tidak menyiksa Ah Map, para pelaku akan mengikat Ah Map atau membiarkannya tak sadarkan diri di lantai. Pada kesempatan lain, para pelaku akan menggantung Ah Map pada suatu kait yang terhubung ke langit-langit & membiarkannya seperti itu hingga semalaman. Melody menambahkan, ketika mereka sedang tidak menyiksa Ah Map, biasanya mereka & dirinya akan bermain game video sambil mengkonsumsi narkotik bersama-sama.

Penyiksaan atas Ah Map berlangsung selama sekitar sebulan hingga pada suatu hari, Melody yang baru bangun menemukan bahwa Ah Map sudah tidak lagi bernyawa. Chan yang diberitahu Melody kemudian memutuskan untuk melenyapkan mayat Ah Map. Tubuh Ah Map dipotong-potong menggunakan gergaji kayu & dikuliti hingga dagingnya lenyap. Isi perut & tengkoraknya kemudian direbus hingga tidak lagi meninggalkan bau. Sementara bagian-bagian tubuh Ah Map yang lain dibuang entah ke mana, tengkoraknya disembunyikan dalam sebuah boneka putri duyung Hello Kitty raksasa. Tidak diketahui kenapa boneka tersebut yang dipilih sebagai tempat menyembunyikan tengkorak.


Sunday, 25 October 2020

Vonis Hukuman Pembunuh Berantai Rusia




Sebuah pengadilan di Moskow menjatuhkan vonis penjara seumur hidup bagi Alexander Pichushkin, yang oleh media massa Rusia dijuluki sebagai "maniak Bittsa".
Penjaga toko Rusia itu dinyatakan bersalah telah membunuh 48 orang, yang dia pernah katakan dia catat di papan catur.

Sebagian besar pembunuhan dia lakukan dalam waktu lima tahun di Taman Bittsa, di daerah pinggiran selatan kota Moksow. 
Pichushkin tidak pernah membantah dakwaan itu. Dia juga dinyatakan bersalah atas tiga upaya pembunuhan. 
Juri menolak untuk membebaskan terdakwa dari 18 tuduhan pembunuhan. Jaksa penuntut meminta pria ini dihukum seumur hidup.

Pembunuhan di taman

Sejak tahun 1996, Rusia menghentikan pelaksanaan hukuman mati.
Pichushkin melakukan pembunuhan pertama di Moskow pada tahun 1992, dan ditangkap 14 tahun kemudian pada bulan Juni 2006.
Para korbannya dia bunuh dengan ditenggelamkan di saluran pembuangan atau dipukul sampai mati dengan martil, kata tim penyidik.
Dalam pernyataan pada persidangan terakhirnya pekan lalu, dia mengatakan kepada pengadilan: "Saya sendiri yang memutuskan nasib 60 orang... saya adalah hakim, jaksa dan pengeksekusi".
Dia menggambarkan pembunuhan yang dia lakukan sebagai "sejenis ritual, gaya saya, tulisan tangan saya".

Pichushkin awalnya mengatakan dia merencanakan untuk melakukan 64 pembunuhan, jumlah kotak yang ada di papan catur.
Namun dia kemudian membantahnya, dengan mengatakan dia sudah pasti akan terus membunuh orang jika tidak ditangkap. Dia mengatakan telah membunuh 61 orang.
Banyak dari mereka adalah pria tua yang diajak minum hingga mabuk, kata penyidik, tetapi dia juga membunuh tiga wanita.

Sebelum kasus Pichushkin mengemuka, pembunuh berantai paling ganas di Rusia dalam sejarah modern adalah Andrei Chikatilo, yang membunuh 53 wanita dan anak-anak di kota Rostov, Rusia selatan. Dia dinyatakan bersalah dan dihukum mati pada tahun 1994.



 

Ditemukan Dua Korban Pembunuhan Berantai di Inggris





 Korban pembunuhan berantai di Inggris yang semuanya adalah wanita penghibur dari Kota Ipswich bertambah menjadi lima orang. Dua jasad wanita penghibur bernama Annette Nicholls, berusia 37 tahun dan Paula Clennell (24), ditemukan polisi dan detektif Inggris di Levington, berlokasi di sebelah timur Inggris, Senin (12/12).

Dua mayat ditemukan terpisah beberapa ratus meter. Pembunuhan berantai ini mengundang perhatian media massa Inggris sehingga pembunuh yang belum teridentifikasi itu dijuluki "Si Pencekik dari Ipswich".

Kendati diduga kuat kasus pembunuhan berantai ini dilakukan seseorang, polisi memperkirakan terbuka kemungkinan pelakunya lebih dari seorang. Aparat juga menemukan pelaku sepertinya cuma mengincar para wanita penghibur.

Kasus tersebut kembali membuka ingatan kelam Inggris akan pembunuhan berantai pada 1888. Yang paling terkenal adalah kasus "Jack the Ripper' di mana pelakunya tak pernah tertangkap. Sedangkan kasus pembunuhan berantai yang juga menelan korban terbanyak adalah kasus Peter Sutcliffe. Pelaku berjuluk The Yorkshire Ripper itu membunuh 13 wanita antara 1975-1980 sebelum akhirnya ditangkap.

Thursday, 22 October 2020

Kasus Tiga Wanita Yang Diduga Korban Pembunuhan Berantai




Penduduk Kota Nacton, Inggris, gempar. Dalam sembilan hari terakhir, dua pelacur didapati tewas dalam keadaan tanpa busana. Ketiga korban ini ditemukan terpisah dalam jarak beberapa kilometer. Ini jelas meningkatkan kekhawatiran bahwa kasus itu adalah pembunuhan berantai.

Korban pertama bernama Tania Nicol. Gadis berusia 19 tahun di sebuah sungai kecil. Hanya berselang enam hari, polisi menemukan mayat Gemma Adam juga dengan pola yang sama. Sedangkan korban ketiga adalah wanita berusia 24 tahun yang belum diketahui namanya. Sementara satu wanita tuna susila lainnya dilaporkan hilang sejak Sabtu malam silam.

Berdasarkan penyidikan terhadap ketiga korban, polisi menemukan adanya kemiripan pola pembunuhan. Lantaran itulah, polisi kini memperingatkan kepada semua wanita di kota tersebut untuk tidak bepergian sendirian, terutama untuk para pekerja seks komersial.

Inggris memiliki sejarah kelam dalam hal pembunuhan berantai. Kasus paling terkenal ialah pembunuh berantai "Jack The Ripper" yang membunuh lima pelacur pada tahun 1888. Namun hingga saat ini pembunuhan berantai itu masih diselubungi kabut misteri.

Sedangkan perkara pembunuhan berantai yang juga menelan korban terbanyak adalah kasus Peter Sutcliffe. Dia membunuh 13 wanita antara tahun 1975-1980 sebelum kemudian tertangkap.